Pada tanggal 26 September 2014 lalu, tragedi Hong Kong protes menggebrak dunia internasional. Masyarakat Hong Kong tidak ingin negara mereka didominasi oleh kekuatan komunis Cina yang otoriter dan jauh dari kata demokrasi. Sekitar 100.000 orang mengepung Causeway Bay Market yang menjadi pusat aktivitas ekonomi negara. Dari sekian banyak orang tersebut, ada satu nama yang paling ditakuti oleh pemerintah Hong Kong yaitu Joshua Wong, 18 tahun.
Rambut poninya yang lurus menjuntai ke bawah. Badannya kurus kerempeng dan seringkali menunduk seperti gagang telepon putar jaman dulu. Kaca matanya besar dan kotak.
Sekilas tampak seperti remaja culun. Namun, jangan tertipu. Joshua Wong adalah sosok remaja yang sangat peduli dengan demokrasi kaum muda di Hong Kong. Penampilannya geeky-nya patut dikesampingkan pada saat ia berorasi mengumandangkan suara rakyat agar pemilu Hong Kong tidak dikekang oleh pemerintah Cina.
Bagi masyarakat Hong Kong, Joshua Wong adalah simbol demokrasi negara di masa depan. Semenjak status Hong Kong dikembalikan ke Cina pada tahun 1997, kemunduran demokrasi semakin terasa di negara yang sangat laris menjadi tempat syuting film aksi Hollywood bertema Asia ini. Hegemoni Cina atau sekarang lazim disebut Tiongkok sangatlah besar membentuk satu kesatuan yang bahkan membuat negara-negara Barat cukup takut.
Pada saat Cina ingin memperluas hegemoninya ke negara-negara lain, masa depan para pemuda Hong Kong niscaya akan semakin terbelenggu. Proyeksi ini berhasil ditangkap oleh Joshua Wong walaupun tingkat intelejensianya masih dalam taraf biasa-biasa saja dalam hal akademis.
Walaupun menjadi bahan pembicaraan pada usia 18 tahun sekarang ini, sepak terjangnya sudah dimulai pada usia 14 tahun saat ia membentuk sebuah grup bernama Scholarism yang berisi anak-anak sekolah. Tujuannya adalah untuk memberhentikan standarisasi pendidikan nasional yang sangat pro Partai Komunis Cina. Pada tahun 2012, lagi-lagi 100.000 orang melakukan demo besar-besaran dan berhasil memukul mundur pemerintah.
Alhasil, Joshua Wong mulai mendapatkan ketenarannya dan ia pun sangat disegani. Pada saat memimpin demo, orasinya sangatlah luar biasa. Walaupun tubuhnya kurus, tetapi jangan remehkan kekuatan remaja 18 tahun ini.
Sepak terjangnya dalam menyuarakan demokrasi rakyat sangat diakui oleh dunia internasional dan majalah TIMES pun menempatkan Joshua Wong dalam daftar 25 remaja paling berpengaruh di tahun 2014.
Masuknya Joshua Wong terbilang unik bila dibandingkan nama lain yang notabene diisi oleh selebriti remaja ataupun juga pengusaha muda. Banyak orang yang memprediksi bahwa nama Joshua Wong akan menjadi remaja paling berpengaruh di tahun 2014 ini.
Oleh karena itu, tidak heran jika ia baru saja menghiasi cover majalah Times belum lama ini. Foto covernya terbilang jauh dari tatapan seorang remaja culun. Dengan smartphone di tangan yang tidak pernah lepas karena Wong adalah merupakan maniak game mobile, Time menjulukinya “The Face of Protest”.
0 comments