Pendiri sekaligus CEO Alibaba Group, Jack Ma dinobatkan sebagai miliarder terkaya di Asia sekaligus berada di posisi ke-23 jajaran miliarder dunia.
Menurut laporan perusahaan konsultasi kekayaan global Wealth-X, Ma merupakan miliarder dengan penambahan harta terbanyak di dunia pada tahun 2014. Penimbunan kekayaannya digadang-gadangkan jauh lebih besar dari investor legendaris sekelas Warren Buffett hingga miliarder terkaya dunia, Bill Gates.
Pundi-pundinya semakin bertambah berkat perusahaan e-commerce asal China ini menggelar penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Saham New York. Penawaran yang gemilang! Pada Bulan September, nilai saham Alibaba mencapai 173 persen sepanjang 2014.
Perjuangan pria berusia 50 tahun ini untuk mencapai kesuksesan tidaklah gampang, banyak rintangan yang telah ia hadapi. Namun, Ma tidak pernah putus asa bahkan terus berusaha untuk mewujudkan keinginannya.
Jalan hidupnya berubah setelah mendapatkan inspirasi untuk membuat direktori bisnis, semacam buku alamat berisi daftar perusahaan. Pada 1995, saat Internet mulai mekar di Asia, Ma mendirikan China Pages, perusahaan Internet pertama di China. China Pages kemudian berevolusi menjadi Alibaba.
Saat pertama mendirikan Alibaba pada tahun 1998. Kesulitan pun melandanya. Selama tiga tahun produk ciptaannya itu tidak berhasil mencetak keuntungan karena tidak adanya bank yang mendanai bisnisnya. Alhasil, Ma dituntut untuk jadi lebih kreatif.
Ia pun mencoba menggunakan program pembayaran baru yang disebut Alipay. Program tersebut mampu mentransfer pembayaran dari berbagai mata uang dan berguna dalam membantu pembeli dan penjual dari negara yang berbeda. Hasilnya, terdapat 800 juta orang yang menggunakan Alipay.
Saat ini, Alibaba tengah berniat mengalahkan eBay, situs jual beli online yang bermarkas di Amerika Serikat (AS). Berkat kegigihan pria yang dijuluki crazy jack ini, dua situs milik Alibaba, Taobao Marketplace dan Tmall.com, mendominasi sistem portal pengiriman China..
Seperti pepatah mengatakan, berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Seseorang yang ingin sukses membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Itupula yang dihadapi ayah dari dua orang anak ini. Berikut kisah perjuangan Jack Ma. (boy/git)
Merasa Dikucilkan, Jack Ma Giat Belajar Bahasa Inggris
Jack Ma tumbuh di lingkungan penduduk yang sederhana di Hangzhou pada 1980-an. Saat itu, China baru membuka diri terhadap bangsa barat.Semasa hidupnya, dia harus berhadapan dengan berbagai masalah. Ma ditolak di setiap sekolah, tempat dia ingin belajar. Bahkan sejak sekolah dasar, dia sudah menerima penolakan karena ujian matematikanya yang tak begitu baik.
Tapi, Ma mampu bertahan dan melaluinya. Sejak usia 12 hingga 20 tahun, dia mengendarai sepedanya selama 40 menit ke hotel di mana dia dapat belajar bahasa Inggris. Delapan tahun bergaul bersama banyak turis asing benar-benar mengubah cara pandangnya mengenai hidup.
Dengan bergaul bersama para turis, Ma merasa dirinya berpikir lebih global dibandingkan kebanyakan penduduk China lain.
Pernah Ditolak 30 Perusahaan
Siapa sangka miliarder yang memiliki ide-ide gila ini pernah mengalami penolakan saat melamar kerja.Ya, seperti yang dilansir businessinsider, pebisnis ini mengaku pernah gagal tes masuk universitas tiga kali. Begitu lulus kuliah, ia melamar ke 30 perusahaan dan semua menolaknya termasuk melamar ke sebuah perusahaan fast food.
Lucunya, dia pernah melamar kerja di KFC, dari total 24 pelamar, hanya Jack yang tidak diterima. Sementara 23 pelamar lainnya mendapatkan pekerjaan di perusahaan cepat saji tersebut.
Guru dan Guide yang Gagap Teknologi
Jika pada umumnya pendiri perusahaan Internet di Amerika kebanyakan berasal dari orang yang fasih terhadap komputer, lain halnya dengan Jack Ma. Lulusan Institut Keguruan Hangzhou ini mempunyai latar belakang sebagai guru dan guide untuk turis yang datang ke Cina.Akhirnya, dia memutuskan menjadi guru bahasa Inggris di Hangzhou Electronics Technology College. Meski merupakan penduduk China, Jack justru menemukan mimpi besarnya di AS. Mimpi tersebut juga diwujudkan di AS dan menjadikannya sebagai miliarder terkaya di China.
Ma pertama kali menggunakan internet pada tahun 1995, saat dia mencari kata `beer` dan `China`. Tapi saat itu, Ma tidak menemukan hasil pencarian yang diharapkan melalui internet. Berbekal rasa penasaran, dia lantas menciptakan laman website untuk jasa terjemahan bahasa China dengan seorang teman.
Tanpa berbekal pengetahuan sedikitpun di bidang teknologi dan komputerisasi, Jack Ma ternyata mampu menjadi pendiri retailer online terbesar di China. Wow!
0 comments